Jumat, 28 Oktober 2016

Total Nonstop Action (TNA) Wrestling[9] adalah salah satu perusahaan gulat di Amerika yang masih aktif selain WWE (World Wrestling Entertainment).

TNA Wrestling ditemukan oleh Jeff Jarrett (Mantan pegulat WWF (Sekarang WWE).Awalnya konsep TNA Wrestling dibicarakan sebagai omongan santai sewaktu Jeff Jarrett, Jerry Jarrett (Ayah Jeff) dan seorang rekan.

Mereka membahas bahwa sekarang WWF(sekarang WWE) adalah satu-satunya perusahaan gulat yang masih aktif di Amerika setelah WWE mengakuisisi WCW (World Championship Wrestling) dan ECW (Extreme Championship Wrestling) pada tahun 2001.

Namun, Jeff Jarrett sangat serius dengan pembahasan tentang konsep gulat tersebut. Dan akhirnya Jeff bertekad untuk memulai perusahaan gulat tersebut.

WRESLING  KALTARA 14 DESEMBER 2015

Tiga Atlet Gulat Bulungan ke PON Jawa Barat

Hasil gambar untuk atlet wrestling kaltimHasil gambar untuk atlet wrestling kaltim

Hasil gambar untuk atlet wrestling kaltim

Tiga atlet gulat Bulungan yang mewakili Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menorehkan hasil yang cukup membanggakan. Pasalnya atlet Bulungan atas nama Nurhayati, M. Ismail dan Noviarno berhasil lolos babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat di Kota Malang 1 – 3 Desember 2015.

Nurhayati yang merupakan putri pasangan Selamaat Boli dan Fatimah Dahlan turun di kelas 48 Kg gaya bebas. Di kelas ini Nurhayati berhasil menyumbangkan medali perunggu. Hal yang sama juga diraih M. Ismail yang turun di kelas 54 Kg gaya Grego juga berhasil menyumbangkan medali perunggu. Sementara Noviarno mesti belum berhasil meraih medali pada babak kualifikasi PON Jawa Barat tersebut dipastikan tetap bisa berlaga di PON Jawa Barat 2016 nanti.

Perjalanan atlet Bulungan bisa kelolos ke PON Jawa Barat tergolong tidak mudah, sebabnya, atlet Bulungan dengan segala keterbatasannya harus berhadapan dengan atlet – atlet gulat unggulan dari provinsi lain, sebut saja Jawa Timur selaku tuan rumah, serta atlet dari Kalimantan Timur. Menurut Ketua Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Provinsi Kaltara, Djunaidi. Atlet dari provinsi lain sudah melakukan persiapan dan pelatihan untuk atlet setidaknya satu tahun sebelum pertandingan. Sedangkan untuk atlet Kaltara persiapannya sangat minim.

“Terus terang, atlet Kaltara minim suprot dari KONI Kaltara, kami bisa lolos PON sudah merupakan prestasi,” katanya. Disebutkannya, atlet Bulungan yang lolos ke PON Jawa Barat tadi tidak terlepas dari upaya pembinaan yang dilakukan KONI Bulungan melalui program pemusatan latihan khusus (Puslatsus). Baginya program Puslatsus Bulungan ini sangat membantu atlet Gulat yang sejatinya sudah merupakan tanggungan Pengprov PGSI Kaltara. “Maka kami sangat berterimakasih atas pembinaan yang dilakukan KONI Bulungan,” katanya.

Terpisah, Ketua KONI Bulungan, H. M. Saleh P. Khar mengatakan, KONI Bulungan sebagai induk olahraga di Bulungan memang punya kewajiban membina dan menyiapkan atlet agar bisa bertanding dan berpretasi di kancah regional, nasional maupun internasional. “Karena kami melihat atlet Bulungan punya potensi untuk berprestasi, karena itu pembinaan tetap kami suprot,” katanya.

Saleh juga mengatakan, paham dengan kondisi keuangan KONI Kaltara yang belum menyiapkan alokasi khusus untuk pembinaan atlet menjelang babak kualifikasi PON Jawa Barat. “Makanya kami dari pengurus KONI Bulungan bersepakat tetap melakukan pembinaan bagi atlet-atlet Bulungan,” ujarnya. (adm-1)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar