Total Nonstop Action (TNA) Wrestling[9] adalah salah satu perusahaan gulat di Amerika yang masih aktif selain WWE (World Wrestling Entertainment).
TNA Wrestling ditemukan oleh Jeff Jarrett (Mantan pegulat WWF
(Sekarang WWE).Awalnya konsep TNA Wrestling dibicarakan sebagai omongan
santai sewaktu Jeff Jarrett, Jerry Jarrett (Ayah Jeff) dan seorang
rekan.
Mereka membahas bahwa sekarang WWF(sekarang WWE) adalah satu-satunya
perusahaan gulat yang masih aktif di Amerika setelah WWE mengakuisisi
WCW (World Championship Wrestling) dan ECW (Extreme Championship
Wrestling) pada tahun 2001.
Namun, Jeff Jarrett sangat serius dengan pembahasan tentang konsep
gulat tersebut. Dan akhirnya Jeff bertekad untuk memulai perusahaan
gulat tersebut.
WRESLING KALTARA 14 DESEMBER 2015
Tiga Atlet Gulat Bulungan ke PON Jawa Barat



Tiga atlet gulat Bulungan yang mewakili Provinsi
Kalimantan Utara (Kaltara) menorehkan hasil yang cukup membanggakan.
Pasalnya atlet Bulungan atas nama Nurhayati, M. Ismail dan Noviarno
berhasil lolos babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa
Barat di Kota Malang 1 – 3 Desember 2015.
Nurhayati yang merupakan putri pasangan Selamaat Boli dan Fatimah
Dahlan turun di kelas 48 Kg gaya bebas. Di kelas ini Nurhayati berhasil
menyumbangkan medali perunggu. Hal yang sama juga diraih M. Ismail yang
turun di kelas 54 Kg gaya Grego juga berhasil menyumbangkan medali
perunggu. Sementara Noviarno mesti belum berhasil meraih medali pada
babak kualifikasi PON Jawa Barat tersebut dipastikan tetap bisa berlaga
di PON Jawa Barat 2016 nanti.
Perjalanan atlet Bulungan bisa kelolos ke PON Jawa Barat tergolong
tidak mudah, sebabnya, atlet Bulungan dengan segala keterbatasannya
harus berhadapan dengan atlet – atlet gulat unggulan dari provinsi lain,
sebut saja Jawa Timur selaku tuan rumah, serta atlet dari Kalimantan
Timur. Menurut Ketua Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Provinsi
Kaltara, Djunaidi. Atlet dari provinsi lain sudah melakukan persiapan
dan pelatihan untuk atlet setidaknya satu tahun sebelum pertandingan.
Sedangkan untuk atlet Kaltara persiapannya sangat minim.
“Terus terang, atlet Kaltara minim suprot dari KONI Kaltara, kami
bisa lolos PON sudah merupakan prestasi,” katanya. Disebutkannya, atlet
Bulungan yang lolos ke PON Jawa Barat tadi tidak terlepas dari upaya
pembinaan yang dilakukan KONI Bulungan melalui program pemusatan latihan
khusus (Puslatsus). Baginya program Puslatsus Bulungan ini sangat
membantu atlet Gulat yang sejatinya sudah merupakan tanggungan Pengprov
PGSI Kaltara. “Maka kami sangat berterimakasih atas pembinaan yang
dilakukan KONI Bulungan,” katanya.
Terpisah, Ketua KONI Bulungan, H. M. Saleh P. Khar mengatakan, KONI
Bulungan sebagai induk olahraga di Bulungan memang punya kewajiban
membina dan menyiapkan atlet agar bisa bertanding dan berpretasi di
kancah regional, nasional maupun internasional. “Karena kami melihat
atlet Bulungan punya potensi untuk berprestasi, karena itu pembinaan
tetap kami suprot,” katanya.
Saleh juga mengatakan, paham dengan kondisi keuangan KONI Kaltara
yang belum menyiapkan alokasi khusus untuk pembinaan atlet menjelang
babak kualifikasi PON Jawa Barat. “Makanya kami dari pengurus KONI
Bulungan bersepakat tetap melakukan pembinaan bagi atlet-atlet
Bulungan,” ujarnya. (adm-1)